Pengolahan Air Produksi Sumur Migas di Riau: Kerjasama PT. CRE dan Unpad Bandung di PHR Duri

Oleh: Ir. Hari Rachmat (Direktur Sales & Engineering PT. CRE)

Air produksi merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari proses eksplorasi dan produksi minyak bumi di industri migas. Di Riau, khususnya di wilayah operasi PHR Duri, air produksi ini mengandung berbagai kontaminan seperti minyak, padatan tersuspensi, dan zat kimia lainnya yang perlu diolah sebelum dilepas ke lingkungan atau digunakan kembali. Melalui kerjasama antara PT. Centra Rekayasa Enviro (CRE) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, sebuah solusi inovatif untuk pengolahan air produksi di PHR Duri telah dikembangkan.

Gambar di atas menunjukkan hasil dari prototipe pengolahan air produksi yang sedang diuji dalam proyek ini. Prototipe ini mencakup beberapa tahapan penting dalam proses pengolahan, yang terlihat melalui hasil visual di berbagai botol yang menggambarkan perubahan kualitas air pada setiap tahap pengolahan. Dari air yang sangat keruh hingga air yang relatif jernih, proses ini menunjukkan efektivitas metode yang digunakan dalam mengurangi kandungan minyak dan padatan.

Kerjasama Inovatif

Prototipe pengolahan air produksi ini merupakan hasil kolaborasi yang kuat antara PT. CRE dan Fakultas Teknik Geologi Unpad Bandung. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan solusi lokal yang ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi industri migas di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi pengolahan air yang disesuaikan dengan kondisi lokal, proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi dampak lingkungan dari operasi migas.

Manfaat Proyek

  • Peningkatan Kualitas Lingkungan: Dengan mengolah air produksi secara efektif, proyek ini membantu mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Air yang telah diolah dapat digunakan kembali atau dibuang dengan aman, sehingga mendukung keberlanjutan lingkungan di sekitar wilayah operasi migas.
  • Efisiensi Biaya: Pengolahan air produksi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga efisien secara biaya. Dengan meminimalisir limbah yang dibuang dan memaksimalkan penggunaan air ulang, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional terkait pengolahan air.
  • Pengembangan Kapasitas Lokal: Melalui kerjasama dengan Unpad Bandung, proyek ini juga berkontribusi dalam pengembangan pengetahuan dan teknologi lokal. Diharapkan, inovasi-inovasi yang dihasilkan dapat diadopsi oleh industri lain di Indonesia, memberikan manfaat jangka panjang bagi pengolahan air produksi di seluruh negeri.

Kesimpulan

Proyek pengolahan air produksi di PHR Duri merupakan contoh nyata bagaimana inovasi teknologi lokal dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan lingkungan di sektor migas. Dengan dukungan PT. CRE dan Unpad Bandung, sistem pengolahan air produksi ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang yang berkelanjutan, tidak hanya untuk PHR Duri, tetapi juga untuk industri migas lainnya di Indonesia.


Leave a Reply