Studi Kasus: Pengolahan Air Limbah Cair di Pusat Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) di Batam

Oleh: Ir. Hari Rachmat, Direktur Sales & Engineering PT Centra Rekayasa Enviro

Pengelolaan limbah cair Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan limbah industri. PT XXX, sebuah perusahaan nasional terkemuka di Indonesia yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau, merupakan salah satu operator yang bertanggung jawab atas pengolahan limbah B3 dari berbagai industri di wilayah tersebut.

Latar Belakang

Sebagian besar limbah yang dikelola oleh PT XXX berasal dari berbagai sumber limbah cair B3, termasuk campuran berbagai jenis limbah cair dari berbagai sektor industri. Jika limbah ini tidak dikelola dengan benar, dampak yang dihasilkan bisa sangat berbahaya bagi lingkungan, termasuk pencemaran air, tanah, dan udara. Oleh karena itu, teknologi pengolahan limbah yang aman dan efisien menjadi keharusan untuk mengurangi risiko pencemaran.

Solusi: Teknologi Elektrokoagulasi

Untuk menangani tantangan pengelolaan limbah cair ini, PT XXX mengadopsi teknologi elektrokoagulasi yang dikembangkan oleh PT Centra Rekayasa Enviro. Elektrokoagulasi adalah metode pengolahan limbah cair berbasis elektrokimia, di mana arus listrik digunakan untuk memisahkan kontaminan dari limbah cair. Teknologi ini sangat efektif dalam menangani limbah cair B3, karena mampu menurunkan kadar COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (Biological Oxygen Demand), serta mengurangi kekeruhan dan kandungan zat berbahaya lainnya dalam air limbah.

Kapasitas dan Operasional

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) elektrokoagulasi di PT XXX memiliki kapasitas pengolahan sebesar 400 liter/hari. Sistem ini dirancang untuk menangani berbagai jenis limbah cair, terutama yang berasal dari limbah B3. Dengan teknologi elektrokoagulasi ini, limbah cair dapat diproses hingga memenuhi standar baku mutu lingkungan yang berlaku, sehingga aman untuk dibuang atau dimanfaatkan kembali.

Keunggulan Teknologi Elektrokoagulasi

  1. Efisiensi Pengolahan: Elektrokoagulasi mampu menghilangkan berbagai jenis kontaminan berbahaya dari air limbah, termasuk logam berat dan senyawa kimia beracun, sehingga menghasilkan air limbah yang aman bagi lingkungan.
  2. Penghematan Biaya Operasional: Teknologi ini membutuhkan lebih sedikit bahan kimia dibandingkan dengan metode pengolahan limbah konvensional, sehingga mengurangi biaya operasional secara signifikan.
  3. Ramah Lingkungan: Elektrokoagulasi meminimalkan emisi dan residu berbahaya, sehingga tidak menambah beban pencemaran lingkungan sekitar.
  4. Operasi yang Mudah dan Aman: Sistem ini mudah dioperasikan dan dikendalikan, dengan kontrol otomatis yang memungkinkan pengawasan limbah secara real-time dan meminimalkan risiko kesalahan manusia.

Dampak dan Manfaat

Dengan penerapan teknologi elektrokoagulasi, PT XXX mampu mengelola limbah cair B3 dengan lebih efisien dan aman, menjaga kelestarian lingkungan serta memenuhi standar peraturan lingkungan yang ketat. Teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi risiko pencemaran, tetapi juga menawarkan solusi yang lebih ekonomis dalam pengelolaan limbah industri.

Kesimpulan

Teknologi elektrokoagulasi yang digunakan di PT XXX membuktikan bahwa pengolahan limbah cair B3 dapat dilakukan dengan cara yang efisien, aman, dan berkelanjutan. Dengan kapasitas 400 liter/hari, sistem ini memberikan solusi yang tepat untuk mengelola limbah berbahaya dari berbagai industri di Batam, sekaligus menjaga lingkungan tetap terjaga. PT Centra Rekayasa Enviro terus berkomitmen untuk menyediakan teknologi terbaik dalam pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.


Leave a Reply