Studi Kasus: Pengolahan Air Limbah Industri Otomotif Perakitan Motor dengan Menggunakan Teknik Elektrokoagulasi

Oleh: Dimas Satya Lesmana, S.T., M.B.A.

Pengolahan limbah cair merupakan salah satu tantangan utama dalam industri otomotif, terutama dalam proses perakitan kendaraan bermotor. PT XXX, salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak dalam produksi dan perakitan mesin, transmisi, serta komponen kendaraan roda dua dan roda empat, menghadapi tantangan pengelolaan limbah cair yang berasal dari berbagai proses produksi. Mayoritas limbah tersebut meliputi limbah spray paint, coolant bekas, blowdown boiler, ex-cooling tower, hingga outlet IPAL domestik. Jika tidak dikelola dengan benar, limbah ini dapat menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan.

Solusi: Teknologi Elektrokoagulasi

Dalam menghadapi tantangan pengelolaan limbah ini, PT XXX memutuskan untuk menerapkan teknologi pengolahan limbah cair berbasis elektrokoagulasi yang dikembangkan oleh PT Centra Rekayasa Enviro. Teknologi ini menggunakan proses elektrokimia untuk mengolah limbah, dengan keunggulan utama yaitu hampir tidak memerlukan bahan kimia tambahan dalam prosesnya.

Proses elektrokoagulasi bekerja dengan menggunakan arus listrik yang diaplikasikan ke dalam air limbah untuk memicu proses elektrolisis. Arus listrik yang digunakan dalam proses ini mampu menurunkan kadar COD, BOD, serta kekeruhan dari limbah cair yang mengandung bahan organik dan anorganik. Selain itu, proses ini menghasilkan gas seperti Nitrogen, Oksigen, dan Hidrogen, serta endapan yang dapat diolah lebih lanjut melalui filter press untuk menghasilkan cake yang aman dibuang.

Kapasitas dan Operasi

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berbasis elektrokoagulasi di PT XXX memiliki kapasitas pengolahan sebesar 100 m³/hari. Teknologi ini telah terbukti mampu menangani berbagai jenis limbah cair industri, mulai dari limbah hasil pembersihan tangki hingga air limbah dari cooling tower dan blowdown boiler. Hasil akhir dari proses elektrokoagulasi ini telah memenuhi baku mutu air limbah yang ditetapkan oleh pemerintah, sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Keunggulan Teknologi Elektrokoagulasi

  1. Pengurangan Biaya Operasional: Dibandingkan dengan metode konvensional, elektrokoagulasi tidak memerlukan banyak bahan kimia, sehingga biaya operasional dapat ditekan secara signifikan.
  2. Keamanan Lingkungan: Teknologi ini dirancang untuk ramah lingkungan, dengan emisi gas yang terkontrol dan produksi sludge yang minimal.
  3. Efisiensi Pengolahan: Mampu menurunkan kadar COD, BOD, dan kekeruhan secara efektif, sehingga kualitas air limbah yang dihasilkan jauh lebih baik dan aman untuk dibuang atau digunakan kembali.

Tantangan dan Solusi

Teknologi elektrokoagulasi tidak selalu efektif untuk pengolahan limbah dengan kondisi sampel asam kuat. Dalam kasus tersebut, pH limbah harus dinaikkan di atas 4 agar elektroda tidak cepat rusak akibat reaksi asam yang berlebihan. Meski demikian, dengan penyesuaian yang tepat, teknologi ini tetap menjadi solusi yang efisien untuk berbagai jenis limbah industri.

Kesimpulan

Penerapan teknologi elektrokoagulasi pada pengolahan limbah cair di industri otomotif seperti PT XXX menunjukkan hasil yang signifikan dalam hal efisiensi dan pengurangan biaya. Teknologi ini tidak hanya membantu perusahaan dalam memenuhi standar lingkungan yang ketat, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan bagi pengelolaan limbah industri di masa depan.

PT Centra Rekayasa Enviro sebagai penyedia teknologi ini berkomitmen untuk terus mendukung industri dalam menyediakan solusi pengelolaan limbah yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *