Latar Belakang Proyek
Balai Yasa Yogyakarta, sebagai salah satu unit teknis PT Kereta Api Indonesia (Persero), bertanggung jawab dalam perawatan dan perbaikan kereta api. Aktivitas ini menghasilkan limbah cair, seperti minyak, BOD, COD, TSS, dan detergen, yang harus dikelola dengan cara yang ramah lingkungan. Untuk mendukung komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Centra Rekayasa Enviro dipercaya untuk mengimplementasikan teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berbasis elektrokoagulasi dengan kapasitas 30 m³/hari.
Teknologi yang Digunakan
IPAL elektrokoagulasi adalah teknologi yang memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan dan mengendapkan polutan dalam air limbah. Teknologi ini dipilih karena berbagai keunggulannya, seperti:
- Proses yang sederhana dan hemat biaya operasional.
- Tidak memerlukan bahan kimia tambahan.
- Menghasilkan sludge dalam jumlah minimal.
- Efisiensi tinggi dalam mengurangi polutan seperti logam berat, minyak, dan partikel tersuspensi.
Proses Pengolahan Air Limbah
Proses pengolahan air limbah di Balai Yasa Yogyakarta melibatkan tahapan berikut:
- Pretreatment: Limbah cair dikumpulkan dalam bak penampung awal untuk menstabilkan parameter limbah.
- Proses Elektrokoagulasi: Air limbah dialirkan melalui reaktor elektrokoagulasi yang dilengkapi dengan elektroda berbahan aluminium. Reaksi redoks di elektroda menghasilkan flok-flok yang mengikat polutan.
- Sedimentasi: Flok yang terbentuk diendapkan dalam clarifier.
- Filtrasi: Air hasil pengolahan melalui filter pasir dan karbon aktif untuk menghilangkan residu akhir.
- Efisiensi Pengolahan: Teknologi ini mampu menurunkan BOD hingga 86%, COD hingga 94%, dan minyak hingga 78%.
Hasil dan Dampak
Hasil pengolahan menunjukkan bahwa air limbah yang diolah memenuhi baku mutu lingkungan, sesuai dengan Peraturan Gubernur DIY No. 7 Tahun 2010. Selain itu, teknologi elektrokoagulasi yang diimplementasikan memberikan dampak positif, antara lain:
- Lingkungan: Mengurangi pencemaran lingkungan dari aktivitas pencucian dan perawatan kereta.
- Efisiensi Operasional: Meminimalkan penggunaan bahan kimia dan produksi limbah.
- Keberlanjutan: Mendukung program perusahaan untuk operasi yang ramah lingkungan.
Kesimpulan
Proyek instalasi IPAL elektrokoagulasi di Balai Yasa Yogyakarta adalah contoh sukses bagaimana teknologi inovatif dapat digunakan untuk mengelola limbah industri secara efektif. Dengan keberhasilan ini, PT Centra Rekayasa Enviro terus memperkuat posisinya sebagai mitra terpercaya dalam solusi pengolahan limbah di Indonesia. Proyek ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lingkungan tetapi juga menunjukkan komitmen PT KAI terhadap praktik bisnis berkelanjutan.
Download Materi PDF IPAL Elektrokoagulasi kami disini