Category: Limbah Padat

  • Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sering dianggap sebagai beban operasional karena melibatkan biaya tinggi untuk transportasi, pengolahan, dan pembuangan. Namun, dengan teknologi yang tepat dan pendekatan yang inovatif, limbah B3 dapat diubah menjadi peluang ekonomi yang menguntungkan. Artikel ini akan membahas manfaat ekonomi dari pemanfaatan limbah B3, lengkap dengan beberapa studi kasus sebagai…

  • Pengelolaan limbah yang bertanggung jawab bukan hanya sebuah kebutuhan teknis, tetapi juga tanggung jawab moral kita terhadap generasi mendatang. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan peningkatan limbah, edukasi lingkungan memainkan peran penting dalam menciptakan kesadaran dan aksi nyata untuk menjaga bumi ini. Artikel ini membahas pentingnya edukasi lingkungan dalam mendorong pengelolaan…

  • Industri pengolahan limbah, khususnya limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), memerlukan perencanaan yang matang dan mematuhi regulasi yang ketat. Dua dokumen teknis utama yang menjadi dasar dalam pengelolaan limbah adalah Detailed Engineering Design (DED) dan Persetujuan Teknis (Pertek). Kedua dokumen ini tidak hanya menjadi syarat administratif tetapi juga krusial untuk memastikan bahwa operasional industri limbah…

  • Limbah B3 didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 sebagai limbah yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang dapat merusak lingkungan hidup, kesehatan manusia, atau makhluk hidup lainnya. Limbah ini biasanya dihasilkan dari aktivitas industri, rumah sakit, pertambangan, dan laboratorium. Karakteristik Limbah B3: Contoh Limbah B3: Apa Itu Limbah Non-B3? Limbah non-B3 adalah…

  • Pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) menjadi tantangan besar bagi perusahaan di berbagai sektor industri. Selain menghadapi biaya operasional yang terus meningkat, perusahaan juga harus mematuhi berbagai regulasi lingkungan untuk menghindari sanksi hukum. PT Centra Rekayasa Enviro (CRE) hadir sebagai solusi, menawarkan teknologi inovatif yang tidak hanya efisien secara operasional tetapi juga sepenuhnya sesuai…

  • Pengolahan limbah medis merupakan bagian penting dari rantai pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit, klinik, maupun fasilitas kesehatan lainnya. Namun, ada anomali di pasar Indonesia: biaya pengolahan limbah medis yang seharusnya naik seiring meningkatnya biaya operasional justru menunjukkan tren penurunan harga di beberapa wilayah. Artikel ini membahas harga pengolahan limbah medis yang layak, faktor-faktor yang…

  • Sertifikat Layak Operasi (SLO) adalah dokumen penting yang memastikan bahwa fasilitas pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) telah memenuhi semua standar teknis, operasional, dan lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku. SLO tidak hanya menjadi syarat legal untuk operasional, tetapi juga mencerminkan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Artikel ini membahas langkah-langkah yang…

  • Industri pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan salah satu sektor penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung regulasi nasional. Namun, mendirikan dan mengoperasikan industri ini memerlukan kepatuhan yang ketat terhadap berbagai peraturan. Artikel ini memberikan panduan lengkap mengenai tahapan perizinan untuk memastikan operasional industri pengolahan limbah B3 sesuai dengan regulasi di Indonesia. Mengapa…

  • Mesin insinerator merupakan salah satu solusi utama dalam pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di berbagai sektor industri, mulai dari limbah medis hingga limbah industri. Namun, tidak semua insinerator yang tersedia di pasaran memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami aspek-aspek kunci…

  • DED adalah dokumen teknis yang merinci seluruh aspek desain fasilitas pemanfaatan dan pengolahan limbah B3. Dokumen ini mencakup: Persetujuan Teknis (Pertek) Pertek adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebagai bukti bahwa fasilitas dan proses pengelolaan limbah B3 telah memenuhi standar teknis yang ditetapkan. Persetujuan ini diperlukan untuk memperoleh Sertifikat…

  • Latar Belakang Pengadaan mesin pengolahan limbah seperti insinerator atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah langkah strategis yang membutuhkan investasi besar. Namun, keputusan memilih vendor tidak bisa hanya didasarkan pada harga murah. Kesalahan dalam memilih vendor dapat menyebabkan kegagalan operasional, pelanggaran regulasi, dan kerugian finansial yang signifikan. Untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan, due diligence terhadap…

  • Industri pengolahan dan pemanfaatan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan sektor yang sangat diatur di Indonesia, mengingat dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Proses perizinan untuk mendirikan dan mengoperasikan fasilitas pengolahan limbah B3 melibatkan beberapa tahapan yang harus dipatuhi oleh perusahaan. Berikut adalah panduan lengkap mengenai perizinan tersebut. 1. Persetujuan Lingkungan (SKKLH) Surat Keputusan…

  • Industri pengelolaan limbah medis di Indonesia menghadapi tantangan besar yang semakin kompleks. Di satu sisi, permintaan untuk layanan pengelolaan limbah medis terus meningkat seiring dengan bertambahnya fasilitas kesehatan. Namun, di sisi lain, terjadi anomali harga pengolahan limbah medis di mana harga penjualan semakin menurun setiap tahunnya, meskipun komponen biaya produksi (HPP) seperti bahan bakar, tenaga…

  • Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sering kali dianggap sebagai beban operasional bagi perusahaan. Biaya transportasi, pengolahan, hingga kepatuhan terhadap regulasi dapat membebani neraca keuangan. Namun, dengan pendekatan strategis dan pemanfaatan teknologi modern, limbah B3 dapat diubah dari cost center menjadi profit center. Bagaimana caranya? Artikel ini mengupas tuntas langkah-langkah dan peluang untuk mewujudkannya.…

  • Limbah gliserin pitch merupakan salah satu tantangan utama dalam industri oleokimia berbasis kelapa sawit. Limbah ini dihasilkan dari proses pemurnian gliserol dan memiliki karakteristik yang unik, seperti viskositas tinggi, kadar air yang bervariasi, dan kandungan abu (ash content) sekitar 40-60%. Dengan sifat-sifat ini, pengelolaan limbah gliserin pitch memerlukan pendekatan khusus yang tidak hanya aman bagi…

  • Dalam industri kesehatan dan manufaktur, sering terjadi kebingungan antara limbah medis dan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Meskipun keduanya memiliki potensi bahaya, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara keduanya guna memastikan penanganan dan pengelolaan yang tepat. Definisi Limbah Medis Limbah medis adalah sisa buangan yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik,…

  • Limbah infeksius adalah jenis limbah medis yang mengandung mikroorganisme patogen dan berpotensi menularkan penyakit. Pengelolaan limbah ini secara tepat sangat penting untuk mencegah penularan penyakit dan melindungi kesehatan masyarakat serta lingkungan. Pentingnya Pengelolaan Limbah Infeksius Cara Tepat Mengelola Limbah Infeksius Peran PT Centra Rekayasa Enviro dalam Pengelolaan Limbah Infeksius PT Centra Rekayasa Enviro berkomitmen menyediakan…

  • Extended Producer Responsibility (EPR) adalah konsep di mana produsen bertanggung jawab atas seluruh siklus hidup produk mereka, termasuk tahap pasca-konsumsi. Artinya, produsen tidak hanya bertanggung jawab selama proses produksi, tetapi juga setelah produk tersebut tidak lagi digunakan oleh konsumen. Tujuan utama EPR adalah mengurangi dampak lingkungan dari produk dengan mendorong produsen untuk merancang produk yang…

  • Pengelolaan limbah industri merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk menjaga keberlanjutan dan memenuhi regulasi lingkungan. PT Centra Rekayasa Enviro (CRE), sebagai penyedia teknologi pengolahan limbah terkemuka, berkomitmen untuk membantu industri menerapkan strategi pengelolaan limbah yang efektif dan ramah lingkungan. Berikut adalah tujuh strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan dengan dukungan…

  • Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, penting untuk memahami perbedaan antara pengolahan dan pengelolaan limbah. Meskipun keduanya sering dianggap serupa, keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam manajemen limbah. Pengolahan Limbah Pengolahan limbah adalah serangkaian proses teknis yang bertujuan mengubah limbah menjadi bentuk yang lebih aman, ramah lingkungan, atau bahkan bermanfaat. Proses ini mencakup pemisahan,…

  • Industri memainkan peran vital dalam perekonomian global, namun juga menjadi kontributor utama limbah, baik padat, cair, maupun gas. Setiap tahun, volume limbah industri meningkat, mengancam ekosistem dan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, industri memiliki tanggung jawab besar untuk mengurangi limbah yang dihasilkan. Artikel ini membahas pentingnya pengurangan limbah industri, tanggung jawab yang harus diemban,…

  • Seiring dengan meningkatnya jumlah sampah domestik dan kebutuhan energi, Refuse Derived Fuel (RDF) menjadi solusi yang sangat potensial. RDF adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari pengolahan sampah, yang memiliki nilai kalor tinggi dan dapat digunakan sebagai substitusi batubara di industri, terutama di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Latar Belakang Pertumbuhan populasi dan kegiatan industri…

  • Oleh: Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A. Pengelolaan sampah di Indonesia menghadapi tantangan besar seiring meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas industri. Kabupaten Bogor melalui TPST Nambo menjadi pionir dalam penerapan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk mengolah sampah domestik menjadi bahan bakar alternatif. RDF diproses dari campuran sampah organik dan non-organik untuk digunakan sebagai substitusi batubara…

  • Oleh: Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A. Dengan pertumbuhan populasi dan industrialisasi yang pesat, Indonesia menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah domestik. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah teknologi Waste-to-Energy (WTE) yang mengubah limbah menjadi energi melalui insinerator. PT Centra Rekayasa Enviro hadir sebagai penyedia solusi terdepan dalam teknologi pengolahan sampah dengan sistem insinerasi yang dapat…

  • Oleh: Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A. Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam mengelola limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan industri manufaktur, minyak, gas, serta pertambangan, limbah B3 menjadi salah satu masalah serius yang harus dihadapi secara komprehensif. Berdasarkan data, potensi limbah B3 di Indonesia mencapai angka yang sangat signifikan, yaitu…

  • Oleh: Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A – Direktur Utama PT. Centra Rekayasa Enviro Indonesia, khususnya Pulau Jawa, menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta limbah medis. Setiap harinya, limbah medis yang dihasilkan mencapai 150,27 ton. Selain itu, dengan perkiraan pasar mencapai 22,1 triliun Rupiah per tahun, sektor pengolahan limbah ini…

  • Oleh: Ir. Dede Irsad, M.M.B.A.T., Direktur Operasional PT Centra Rekayasa Enviro (CRE) Seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri di Indonesia untuk memantau emisi gas buang secara akurat dan real-time, hadirnya teknologi Continuous Emission Monitoring System (CEMS) menjadi sangat penting. Pada tahun 2021, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri No. 13 yang…

  • Oleh: Dimas Satya Lesmana, S.T., M.B.A., PT Centra Rekayasa Enviro Latar Belakang Proyek PT Balikpapan Environmental Services (BES) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kalimantan Timur. Menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan limbah B3 yang semakin meningkat, PT BES berinisiatif untuk membangun fasilitas insinerator baru yang mampu menangani…

  • Oleh: Dimas Satya Lesmana, S.T., M.B.A. Latar Belakang Proyek Pusat Pengolahan Sampah dan Limbah B3 (PPSLB3) merupakan proyek pengelolaan limbah berbahaya dan beracun yang dikelola oleh PT. Jatim Maju Jaya Pratama (Swasta) dan PT. Pratama Jatim Lestari (BUMD). Terletak di Dawarblandong, Mojokerto, Jawa Timur, fasilitas ini mencakup area seluas 50 hektar dan dirancang khusus untuk…

  • Oleh: Dimas Satya Lesmana, S.T., M.B.A. Pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) merupakan tantangan besar bagi industri penghasil limbah di Indonesia. PT XXX, sebuah perusahaan nasional terkemuka yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, mengambil langkah inovatif dalam mengelola limbah berbahaya dengan mengimplementasikan teknologi insinerator reciprocating. Teknologi ini diharapkan menjadi solusi unggulan bagi perusahaan-perusahaan yang…

  • Oleh: Dimas Satya Lesmana S.T., M.B.A. (Direktur Utama PT. CRE) Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) telah menjadi salah satu isu lingkungan paling mendesak di Indonesia. Seiring dengan pesatnya perkembangan industri dan urbanisasi, limbah B3, yang mencakup limbah kimia berbahaya, logam berat, limbah medis, dan elektronik, terus bertambah setiap tahun. Jika tidak dikelola dengan…

  • Oleh: Max William Lawendatu S.E. (Direktur Keuangan PT. CRE) Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang rekayasa lingkungan, PT Centra Rekayasa Enviro (CRE) berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik bagi klien kami dalam pengolahan limbah cair dan padat. Salah satu tantangan terbesar yang kami hadapi adalah bagaimana memastikan proyek-proyek fabrikasi mesin pengolahan limbah dapat berjalan efisien dari…